Dolar Amerika Serikat menguat tipis pada Selasa (22/09) petang di tengah kekhawatiran pandemi virus dan penundaan stimulus lanjutan di AS memberi tekanan aksi jual pada mata uang aset berisiko.
Indeks dolar AS naik tipis 0,05% ke 93,735 menurut data Investing.com pukul 13.48 WIB. EUR/USD turun 0,20% di 1,1745 dan GBP/USD melemah 0,20% ke 1,2788.
Rupiah kian melemah 0,80% di 14.807,5 per dolar AS sampai pukul 14.52 WIB.
Investor menunggu pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin di Komite Kongres mulai pukul 14.30 GMT.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Selasa (22/09) petang, ahli strategi Philip Wee dan Duncan Tan dari DBS Bank Singapura dalam catatan mengatakan “sentimen akan tetap rapuh jika (Powell dan Mnuchin) gagal memecahkan kebuntuan stimulus fiskal lanjutan di Kongres AS.”
Tekanan aksi jual terus mendera sektor keuangan setelah skandal ‘uang kotor’ terbaru mempermalukan bank-bank global.
Indeks S&P 500 berjangka melemah 0,41% di 3.261,75 sampai pukul 13.56 WIB.
Investor khawatir bahwa meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Eropa dan surutnya antusiasme terhadap stimulus fiskal di Amerika Serikat, lantaran kampanye pemilihan umum presiden mendominasi kondisi politik, dapat menghambat pemulihan ekonomi global dari pandemi.